Pemenang Tender Konstruksi Jalan Tol Solo - Ngawi - Kertosono

Kami sedikit mengulas soal Pemenang Tender Jalan Tol Solo -Ngawi -  Kertosono. Tender di bagi beberapa Paket Ruas,
- Paket 1 Ruas Karang Anyar-Kedung Harjo sepanjang 35 kilometer dengan nilai kontrak Rp 2,20 triliun dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 
- Paket 2 Ruas Kedung Harjo-Ngawi sepanjang 34 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,81 triliun juga dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
- Paket 1 Ruas Ngawi-Magetan sepanjang 20 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,48 triliun dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. 
- Paket 2 Ruas Magetan-Madiun sepanjang 8,4 kilometer dengan nilai kontrak Rp 419,32 miliar dimenangkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. 
- Paket 3 Ruas Madiun-Saradan sepanjang 21 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,04 triliun dimenangkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.

Pemenang Tender Konstruksi Tol Solo - Ngawi - Kertosono
Khusus Jalan Tol Solo-Ngawi dan Jalan Tol Ngawi-Kertosono dana yang dibenamkan senilai Rp 8,97 triliun untuk jalan sepanjang 177,12 kilometer. Tol ini ditargetkan beroperasi pada awal tahun 2018.

Sekretaris Perusahaan PT Jasa Marga (Persero) Tbk., Mohammad Sofyan menjelaskan, investasi dilakukan Jasa Marga melalui anak perusahaan PT Solo Ngawi Jaya yang juga akan mengelola Jalan Tol Solo-Ngawi, dan PT Ngawi Kertosono Jaya yang akan mengoperasikan Jalan Tol Ngawi-Kertosono.

"Progres akuisisi lahan untuk Jalan Tol Solo-Ngawi saat ini sudah mencapai 92,26 persen dan 78,11 persen untuk Jalan Tol Ngawi-Kertosono," ungkap Sofyan kepada Kompas.com, Selasa (8/9/2015).

Sementara konstruksi Jalan Tol Solo-Ngawi Seksi 1 Ruas Solo-Karanganyar sepanjang 20,9 kilometer dilakukan oleh Pemerintah dan Seksi 2 Ruas Karanganyar-Ngawi sepanjang 69 kilometer dilakukan oleh investor lainnya. Proses tender konstruksi Ruas Karanganyar-Ngawi dibagi menjadi 2 paket.

Kedua paket tersebut yakni, Paket 1 Ruas Karang Anyar-Kedung Harjo sepanjang 35 kilometer dengan nilai kontrak Rp 2,20 triliun dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Paket 2 Ruas Kedung Harjo-Ngawi sepanjang 34 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,81 triliun juga dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Konstruksi Jalan Tol Ngawi-Kertosono juga dibagi menjadi 2 seksi. Seksi 1 Ruas Ngawi-Saradan sepanjang 49 kilometer dilakukan oleh investor dan Seksi 2 Ruas Saradan-Kertosono sepanjang 37,5 kilometer dilakukan oleh Pemerintah.

Proses tender konstruksi Ruas Ngawi-Saradan dibagi menjadi 3 paket, yaitu Paket 1 Ruas Ngawi-Magetan sepanjang 20 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,48 triliun dimenangkan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk. Paket 2 Ruas Magetan-Madiun sepanjang 8,4 kilometer dengan nilai kontrak Rp 419,32 miliar dimenangkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk. Paket 3 Ruas Madiun-Saradan sepanjang 21 kilometer dengan nilai kontrak Rp 1,04 triliun dimenangkan oleh PT Adhi Karya (Persero) Tbk.
info ini kami peroleh dari : http://properti.kompas.com/read/2015/09/08/171120921/Pemenang.Tender.Tol.Solo-Kertosono.Ditetapkan.Nilai.Kontrak.Rp.8.97.Triliun

informasi lain Soal Pernah Mangkraknya Proyek Jalan Tol Solo -Ngawi -  Kertosono juga  saya peroleh dari : http://finance.detik.com/read/2015/07/25/183453/2975144/4/sejarah-tol-solo-kertosono-yang-sempat-mangkrak-bertahun-tahun

Proyek Pembangunan Jalan Tol Solo-Ngawi-Kertosono dengan panjang total 176,7 km. Jalan tol ini punya sejarah panjang hingga sempat mangkrak bertahun-tahun.

‎Ruas jalan tol Solo-Ngawi dibangun dan dikelola Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) PT Solo Ngawi Jaya. Sementara ruas jalan tol Ngawi-Kertosono oleh BUJT PT Ngawi Kertosono Jaya. Dua BUJT tersebut semula dimiliki 100% oleh PT Thiess Contractors Indonesia (TCI), perusahaan konstruksi asal Australia.

Berdasarkan data Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT) Kementerian PU dan Perumahan Rakyat, pembebasan lahan untuk jalan Tol Solo-Ngawi sudah mencapai 91,57%, perkembangan fisik belum menunjukkan perkembangan yang signifikan meski telah dibantu pengerjaannya oleh pemerintah.

Dari 90,1 Km, pemerintah membantu pengerjaan sekitar 20,9 km. Hingga 2014, bagian pemerintah telah berjalan sekitar 48%.‎ Adapun pekerjan yang dilakukan oleh Pemerintah adalah pembetonan dan pengaspalan jalan tol sepanjang 0,6 km di ruas Colomandu-Karanganyar dengan biaya Rp 14 miliar di tahun 2009.

Kemudian pada tahun pekerjaan dilanjutkan dengan membangun konstruksi fisik lajur jalan tol yang melintas Sungai Bengawan Solo. Pada tahun 2010 dibangun struktur bawah Jembatan Bengawan Solo sepanjang 300 meter dan Underpass Kemiri dengan anggaran sebesar Rp 53 miliar. Pada tahun 2011 dibangun struktur atas Jembatan Bengawan Solo sepanjang 300 m dan jalan tol sepanjang 2 kilometer serta 2 buah underpass dan 1 buah overpass.

Selanjutnya pekerjaan dilanjutkan dengan dibangunnya jalan tol sepanjang 3,85 km dan 3 buah overpass di tahun 2012 dengan dana Rp 105 miliarm.

Gesitnya pembangunan yang dilakukan pihak pemerintah tidak diimbangi dengan ketegasan sikap ke pada pihak investor sehingga paket pekerjaan yang menjadi bagian investor swasta baru berjalan 5,29%.

‎Sementara itu, untuk ruas satunya yakni Ngawi-Kertosono sepanjang 86,6 km pembebasan lahannya baru berjalan 60,39% dan tak menunjukkan perkebangan lagi hingga saat ini. Pengerjaan fisik konstruksi jalan pun belum bisa dilakukan karena lahan yang tersedia belum mencapai 75%.

Langkah tegas pemerintah baru bisa dilakukan di tahun 2015. Langkah tegas yang dimaksud adalah dengan mengambil alih kepemilikan dua ruas jalan tol ini dari TCI lewat dua Badan Usaha Milik Negara (BUMN) PT Jasamarga (Persero) dan PT Waskita Karya (Persero).

Langkah tegas lainnya adalah dengan mengambil alih proses pembebasan lahan dari yang semula oleh investor menjadi oleh pemerintah.

"Kita pakai undang-undang baru tentang penyediaan lahan untuk pembebasan lahan. Jadi pembebasan lahan nggak ada masalah lagi sekarang," kata Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono kepadadetikFinance, Sabtu (25/7/2015).

Setelah resmi berpindah tangan, dua BUMN yang ditunjuk pemerintah langsung mengambil langkah cepat melakukan percepatan pembangunan yang ditandai dengan seremoni peletakan batu pertama ataugroundbreaking jalan tol Solo-Kertoso pada 30 April 2015 lalu.

"Sebenarnya waktu tahun 2013 pernah di-groundbreaking untuk bebrapa kali. Tapi sampai 2014 itu nggakada perkembangan apa-apa. Makanya sejak kita groundbreaking lagi bulan April kemarin kita awasai terus supaya nggak berhenti lagi pekerjaannya," kata dia.

Benar saja, berkat pengawasan yang terus menerus disertai komitmen dari investor barunya, jalan tol ini terus menunjukkan perkembangan pembangunan sejak diresmikan terakhirkalinya pada April hingga hari ini 25 Juli 2015.

‎Basuki menjelaskan, untuk ruas Solo-Kartosuro perkembangan pembangunan fisik sudah lebih dari 50%. "Dari 20,9 km, 10 km-nya sudah pembetonan, 9 km sedang land clearing (pembersihan lahan), dan 1,9 km sedang persiapan land clearing. Tanah sudah 88%," jelasnya.

Sementara, untuk ruas Nganjuk-Kertosono, saat ini sedang berlangsung ‎proses lelang konstruksi. "Tanggal 23 Juli baru keluar pemenang lelangnya. Nanti tanggal 16 Agustus tanda tangan kontrak. Target selseai konstruksi 2018. Pembebasan lahannya 42%. Tapi kita pakai undang-undang baru jadi pembebasan lahan bisa cepat. Lahan bukan masalah," kata dia.

Sedangkan untuk bagian terakhir yang merupakan porsi pekerjaan oleh investor, saat ini proses yang sedang berlangsung adalah pembersihan lahan atau land clearing yakni membersihkan lahan yang sudah terbebas dari tanaman, bangunan-bangunan hingga meratakan permukaan lahan yang akan dijadikan badan jalan.

Secara keseluruhan, permasalahan lahan sudah tak lagi jadi penghalang. "Kartosuro-Karangaanyar 10,4 km tanahnya sudah 94%, Karanganyar-Sragen 13,7 km sudah 91%, Sragen Ngawi 54,5 km sudah 88%, Ngawi-Madiun 19,6 km sudah 84%, madiun caruban 8,5 km sudah 69% dan Caruban-nganjuk 35,6 km sudah 63%," pungkas dia.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Tekstur paving block

Harga Jual Pabrik Paving Block / Conblock 2019 – Harga per meter m2

Daftar Harga Paving Block K-300 Tahun 2019 by THETAINDOMARGA